Dave Fikarno Kecam Aksi Teror di Gereja Katedral Makassar
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno. Foto: Arief/nvl
Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengecam aksi teror bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Diketahui ledakan bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, pada pukul 10.28 WITA, Minggu (28/3). Pelaku bom bunuh diri berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berboncengan menggunakan sepeda motor ke depan Gereja Katedral Makassar.
“Kami mengutuk dengan keras tindakan pengecut, pengacau keamanan, perusak keharmonisan umat beragama itu. Di tengah pandemi, seharusnya kita bersatu, tetapi ada perusak persatuan dan kesatuan bangsa dengan pengeboman di rumah ibadah,” kata Dave Laksono kepada Parlementaria, Minggu (28/3/2020).
Dave pun mendorong kepolisian bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan badan-badan intelijen untuk menangkap dalang di balik serangan teror itu. “Saya menyerukan aparat keamanan TNI-Polri dan aparat intelijen BIN (Badan Intelijen Negara), BAIS (Badan Intelijen Strategis TNI), untuk bekerja secara optimal, secara maksimal, bekerja sama mencari tahu dan menangkap semua di belakang ini, termasuk yang membiayai para teroris,” kata politisi Partai Golkar itu.
Ia mengatakan aksi teror itu menunjukkan perang terhadap terorisme di Indonesia belum selesai mengingat masih ada gerakan-gerakan kelompok teroris yang dapat mengancam persatuan dan kerukunan bangsa. “Kelompok teroris itu harus dibasmi tuntas sampai habis. Menurut saya, ini tidak bisa selesai di bekas-bekas kombatan-kombatan, serta pelakunya, penyebar ideologinya, serta rekrutmen itu yang harus dihentikan dan ditangkap,” terang Dave.
Kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri, dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyakat ada lima petugas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP. Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam. (ann/sf)